BDI SMA Islam Kepanjen, " Belajar mendalami agama jangan setengah-setengah - Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amien.

Jumat, 30 Desember 2011

Ziarah Walisanga SMA Islam Kepanjen Tahun 2012

Kegiatan ziarah walisanga dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT menjelang Ujian Nasional 2012. Siswa siswi SMA Islam Kepanjen diberi kesempatan untuk mengikuti ziarah Walisanga. Menurut rencana kegiatan ini direncanakan :

Berangkat : 
Hari / Tanggal : Minggu , 1 Januari 2011
Pukul : 06.00 WIB. 
Peserta harap berkumpul di SMAISAKA pukul : 05.30 WIB

Pakaian : 
Hari Pertama : Baju/ atasan  warna Putih.
Hari berikutnya : Pakaian bebas, sopan, rapi.

Yang harus dibawa :
Membawa alat shalat,  sandal , alat mandi, snack, kresek, payung, obat-obatan pribadi  dan jangan lupa bawa bontot untuk makan siang di hari pertama. Hari selanjutnya makan diatur panitia 2 kali sehari.

Pulang / Tiba di sekolah.:
Hari/Tanggal : Selasa, 3 Januari 2012
Pukul : 20.30 WIB.


Jika rumah jauh, sepeda motor bisa ditaruh di sekolah.
Semoga apa yang kita hajatkan bersama dikabulkan oleh Allah SWT, dengan harapan seluruh peserta dan panitia tetap dalam lindungan-Nya. hingga bisa berkumpul kembali bersama keluarga. Amien 3x. Ya Robbal Aalamin.



Senin, 29 Agustus 2011

Sejarah Islam

Sebagai seorang ahli strategi perang, Nabi Muhammad Saw sudah memikirkan pentingnya peran seorang intelejen untuk menghadapi musuh.
Konsep-konsep intelejen modern yang dikenal sekarang, bahkan sudah dilakukan Rasulullah pada jamannya.
Beliau menugaskan para intelejennya untuk memata-matai gerakan musuh dan orang-orang yang dianggap munafik. Para agen intelejen Rasulullah juga wajib memegang teguh daftar nama-nama orang munafik itu. Daftar nama mereka harus dihafal, tidak boleh dicatat dan tidak boleh jatuh ke tangan orang lain agar tidak menimbulkan keresahan. Ciri orang munafik yang masuk daftar hitam Rasulullah adalah Rasulullah tidak ikut menyolatkannya ketika orang bersangkutan meninggal.

Bersyukur atas Nikmat Kesehatan

Pernahkah kita berfikir apa saja yang terjadi pada tubuh kita selama satu menit membaca artikel ini. Pada mata, mata kita akan mengubah apa yang kita baca menjadi signal-signal listrik (impuls saraf) yang akan menyampaikan informasi ke otak kita apa yang kita baca. Otak, selain menerima dan mengolah informasi, neurotransmiter juga mengatur gerakan otot mata, sehingga menimbulkan kontraksi otot yang sesuai. Jantung kita selama satu menit akan berdenyut selama kurang lebih 70 kali, memompa darah sebanyak 5 liter ke paru-paru dan lima liter ke bagian tubuh yang lain. Selama satu menit, sekitar 1,1 liter darah akan mengalir ke ginjal untuk disaring dan kemudian akan dihasilkan 1 mililiter urine. Kita akan menarik dan mengeluarkan nafas sekitar 12 kali, mempertukarkan 6 liter udara antara atmosfer dan paru-paru.

Minggu, 07 Agustus 2011

Fadilah 30 Hari Sholat Tarawih

Diriwayatkan dari Ali Bin Abi Thalib ra bahwasanya berkata ia : Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang kelebihan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan, maka beliaw bersabda :



MALAM
KEUTAMAAN
PERTAMA
SEORANG MUKMIN AKAN DIKELUARKAN DARI DOSANYA SEPERTI IA DILAHIRKAN DARI PERUT IBUNYA
KEDUA
DIAMPUNKAN BAGINYA DAN BAGI KEDUA IBU BAPAKNYA JIKA KEDUNYA ITU BERIMAN
KETIGA
BERSERULAH SEORANG MALAIKAT DARI BAWAH ; ARASY:MULAILAH OLEHMU DENGAN BERAMAL, ALLAH SWT TELAH MENGAMPUNKAN APA-APA YANG TERDAHULU DARIPADA DOSAMU
KEEMPAT
BAGINYA DARIPADA PAHALA SEPERTI MEMBACA TAURAT, INJIL, DAN FURQAAN.
KELIMA
ALLAH BERIKAN KEPADANYA SEPERTI PAHALA ORANG YANG BERSEMBAHYANG DI MASJIDIL HARAM, MASJID MADINAH, DAN MASJIDIL AQSHA.
KEENAM
ALLAH BERIKAN KEPADANYA PAHALA ORANG YANG THAWAF PADA ALBAITUL MA’MUR DAN MEMOHONKAN AMPUNNAN BAGINYA OLEH SEGALA BATU DAN LUMPUR.
KETUJUH
MAKA SEOLAH-OLAH DIA MENGALAMI ZAMAN NABI MUSA AS DAN MENOLONGNYA DALAM MELAWAN FIR’AUN DAN HAAMAAN.
KEDELAPAN
ALLAH BERIKAN KEPADANYA AKAN APA-APA YANG DIBERIKAN KEPADA NABIYALLAH IBRAHIM AS.
KESEMBILAN
MAKA SEOLAH-OLAH IA MENYEMBAH ALLAH SWT SEPERTI IBADATNYA NABI SAW.
KESEPULUH
ALLAH BERIKAN REZEKI KEPADANYA AKAN KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT.
KESEBELAS
KELUAR IA DARI DUNIA SEPERTI HARI LAHIR IA DILAHIRKAN OLEH IBUNYA.
KEDUABELAS
DATANG IA PADA HARI KIAMAT PADA WAJAH LAKSANA BULAN DI MALAM EMPAT BELAS.
KETIGA BELAS
DATANG IA DI HARI KIAMAT DENGAN KEADAAN AMAN DARIPADA TIAP KEJAHATAN.
KEEMPATBELAS
DATANGLAH PARA MALAIKAT MENYAKSIKAN BAHWA DIA TELAH MELAKUKAN SALAT TARAWIH.
KELIMABELAS

PARA MALAIKAT DAN PARA PEMIKUL-PEMIKUL ‘ARASY DAN KURSI MEMINTAKAN AMPUN UNTUKNYA.

KEENAM BELAS
DITULISKAN ALLAH BAGINYA KEBEBASAN SELAMAT DARI NERAKA DAN KEBEBASAN UNTUK MASUK KE DALAM SURGA.
KETUJUH BELAS
DIBERIKAN KEPADANYA SEPERTI PAHALA NABI-NABI.
KEDELAPANBELAS
BERSERULAH SEORANG MALAIKAT:WAHAI HAMBA ALLAH,SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH RIDHO KEPADAMU DAN KEDUA IBU-BAPAKMU.
KESEMBILANBELAS
DIANGKATKAN ALLAH DERAJATNYA PADA SURGA FIRDAUS.
KEDUAPULUH
DIBERIKAN KEPADANYA PAHALA ORANG-ORANG YANG MATI SYAHID DAN ORANG-ORANG SALEH.
KEDUAPULUH SATU
ALLAH BUATKAN KEPADANYA SEBUAH RUMAH DARIPADA NUR DIDALAM SURGA.
KEDUAPULUH DUA
DATANG IA PADA HARI KIAMAT DALAM KEADAAN AMAN DALAM DUKA CITA.
KEDUAPULUHTIGA
ALLAH BUATKAN KEPADANYA SEBUAH KOTA DIDALAM SURGA

KEDUAPULUH EMPAT

ADA BAGINYA 24 MACAM DOA YANG MUSTAJAB.

KEDUAPULUH LIMA

ALLAH ANGKATKAN DARIPADA ADZAB KUBUR.

KEDUAPULUH ENAM

ALLAH SWT ANGKATKAN BAGINYA PAHALA 24 TAHUN/

KEDUAPULUH TUJUH
IA AKAN DIMUDAHKAN MELALUI JEMBATAN SHIROTAL MUSTAQIM SECEPAT KILAT MENYAMBAR.
KEDUAPULUH DELAPAN
ALLAH ANGKATKAN BAGINYA SERIBU DERAJAT DIDALAM SURGA.

KEDUAPULUH SEMBILAN
ALLAH BERIKAN PAHALA SERIBU HAJI YANG DITERIMA.

KETIGA PULUH
ALLAH SWT BERFIRMAN:WAHAI HAMBAKU,MAKANLAH OLEHMU DARIPADA BUAH-BUAHAN SURGA DAN MANDILAH DARI AIR SALSABIL DAN MINUMLAH DARI AIR ALKAUTSAR.AKU TUHANMU DAN ENGKAU ADALAH HAMBAKU.

Kamis, 04 Agustus 2011

Sebagaimana biasanya saat bulan Ramadhan,BDI SMA Islam Kepanjen melaksakan program Shalat Tarawih di sekolah. Kegiatan ini dijadwalkan untuk semua kelas dan semua tingkatan. Setiap kegiatan diikuti oleh dua kelas yang sifatnya dipasangkan. Untuk kegiatan hari pertama ini yang wajib melaksakan shalat Tarawih di Smaisaka adalah kelas 12 Bahasa dan kelas X-1.
Sebagai wadah pembelajaran, imam dan bilal pada shalat Tarawih malam tadi adalah Wko kelas 2 Bahasa dan dibantu bilal dari kelas X. Adapun jatah pembina dari guru adalah Ust. Torikul Huda dengan dibantu penasehat akademik masing-masing kelas 12 Bahasa dan kelas X-1.

Tak ketinggalan, hadir juga beberapa guru lain dam penjaga sekolah. Terlihat juga bebebrapa alumni ikut meramaiakan kegiatan shalat Tarawih di hari pertama masuk sekolah setelah libur permulaan puasa. Adapaun Drs. H. Musoli Haris selaku Kepala sekolah yang dulu sering hadir. Pada malam tadi belum sempat mengikuti karena baru saja turun dari pesawat yang membawanya dari Mekkah karena melaksaakan umroh.

Harapan sekolah dengan melaksanakan shalat tarawih ini adalah memberikan sarana pembelajaran bagi siswa untuk meningkatkan ketaqwaan.Mungkin saja ada yang suka melalaikan tarawih, dengan adanya jadwal ini mereka akan melaksanakannya. Sedangkan bagi imam shalat isa dipergunakan sebagai angeja wentah hafalan surat-surat pendek.

Rabu, 20 Juli 2011

Peringatan Isro' Mi'roj ; Pengajian, Istighosah dan Lomba Islami

Peringatan Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW di SMA Islam Kepanjen dilaksanakan dengan cara sederhana. Dengan ditandai upacara pembukaan yang dibuka oleh Drs. H. Musoli Haris selaku Kepala sekolah, kegiatan peringatan Isro' Mi'roj resmi di buka. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam peringatan Isro' Mi'roj ini adalah Maurdho Hasanah yang disampaikan oleh Usd. Thoriqul Huda.

Dalam penyampaian hikmah Isro; Mi'roj ini, dengan gaya santai Ustad Thoriqul Huda pengajar  Al-Qur'an Hadist yang juga seorang Hafidz ini menyampaikan beberapa hal yang selama ini belum  banyak orang tahu dan mengerti, termasuk penulis sendiri.
Selain diceritakan sekilas tentang kesedihan seorang Nabi yang ditinggal mati oleh istri dan pamannya. Padahal kedua orang inilah  yang selama ini mendukung syiar agama Islam yang diperintahkan Allah SWT. Juga disampaikan sekilas perjalanan Isro' Mi'roj Nabi hingga langit tertinggi. Jika selama perjalanan Nabi selalu ditemani dan di pandu oleh malaikat Jibril hingga langit ke tujuh. Selanjutnya oleh malaikat Jibril nabi dipersilahkan untuk menghadap Allah sendiri. Karena malaikat Jibril tidak kuasa untuk mengantar Nabi sampai ke hadapan Allah yang katanya panas dan bisa terbakar.
Selanjutnya Nabi Muhammad SAW menghadap kepada Allah SWT dengan mengucap salam yang ternyata dinyatakan di doa Athahiyat tentang salam 
Yang Intinya ; Nabi mengucapkan salam  kepada Allah, dan oleh Allah dijawab dengan salam yang hanya tertuju kepadanya " Assalamu'alaika .." Namun nabi membalas dengan ucapan, bukan hanya saya, namun salam itu juga untuk "KAMI"  yang maksud kami itu adalah untuk Nabi dan seluruh umatnya yang sholeh.

Setelah hikmah Isro' Mi'roj selesai, acara dilanjutkan dengan Istighosah di dalam kelas masing masing yang dipandu langsung oleh pembina BDI, Ust.Moch. Munir dari kantor pusat dengan menggunakan speaker yang ada di kelas-kelas.

Baru dilanjutkan dengan kegiatan lomba Islami; Puisi, Kaligrafi, Tartil dan Da'i. Kegiatan ini tidak melibatkan seluruh siswa, namun semua kelas wajib untuk mengirimkan wakilnya.


 

Selasa, 07 Juni 2011

Kedudukan Shalat Dalam Islam


Shalat memiliki kedudukan yang agung dalam islam. Kita dapat melihat keutamaan shalat tersebut dalam beberapa point berikut ini.

1) Shalat adalah kewajiban paling utama setelah dua kalimat syahadat dan merupakan salah satu rukun islam.

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Romadhon.”

Ciri-ciri Istri Sholihah

Istri solehah ialah seorang istri yg berpegang teguh dg hukum agama & taat kpd Rasulullah SAW, senantiasa mendekatkan diri kpd Allah & senantiasa memohon keampunan demi mencari keredhaan Allah SWT..
Hidupnya adalah berlandaskan keimanan seperti yg disarankan oleh Islam.

Istri Solehah akan senantiasa berusaha utk memastikan rumah tangganya dilandaskan ketaqwaan, kasih kpd akhlak dan adab sopan karena ia berpegang dg prinsip mulia yaitu agama.

Sholat Hajat dan Tata Caranya

Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang dilakukan karena adanya suatu hajat, keinginan atau keperluan tertentu, baik keperluan yang berhubungan dengan duniawi ataupun ukhrawi. Sholat adalah doa. Ketika seseorang ingin keinginannya dikabulkan oleh Allah swt, maka ia sholat dan berdoa. Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang lebih dikhususkan untuk memohon kepada Allah swt agar dikabulkan segala hajat. Allah swt berfirman, “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat.” (QS. Al Baqarah:45)

Keutamaan Sholat Tahajud

Shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau mau mengerjakansholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam ( Tahajud ) adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan denganAllah SWT.
Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :
“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”
(QS : Al-Isro’ : 79)

Sholat Dhuha Untuk Membuka Rejeki

Bagaimana agar rezeki kita dimudahkan? Adakah ibadah membantu kita untuk memperlancar datangnya rezeki? Ada dan shalat dhuha adalah jawabannya. Shalat dhuha adalah ibadah shalat yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Shalat sunnat ini yang dilakukan seorang muslim saat waktu dhuha.Waktu dhuha tiba saat matahari mulai naik, kira-kira tujuh hasta sejak terbitnya. Atau sekitar pukul tujuh pagi hingga waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat dhuha, dari dua hingga duabelas raka'at.

Mana Dulu yang Menyentuh Bumi Saat Sujud

Dalam praktek shalat, sebagian kaum muslimin ada yang meletakkan tangan dahulu sebelum lutut pada saat akan sujud dan ada yang sebaliknya lutut dahulu kemudian tangan. Lalu mana yang benar dalam masalah ini !.
Sebelum menguraikan perbedaan pendapat para ulama dan dalil setiap pendapat dalam masalah ini, terlebih dahulu kami akan detailkan letak perbedaan pendapat para ulama tersebut guna memahami masalah ini dengan baik dan benar.

Doa Sesudah Tasyahud

Perhatian :
Tulisan ini hanya ringkasan, bagi pembaca yang ingin mengetahui dalil-dalilnya dipersilahkan merujuk buku aslinya yaitu : “Sifat Shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam” oleh Syiakh Muhammad Nashiruddin Al-Abani


UCAPAN TASYAHUD DAN DO’A SESUDAHNYA
  • Tasyahud adalah wajib, jika lupa harus sujud sahwi.
  • Membaca tasyahud dengan sir (tidak dikeraskan).
  • Dan lafadznya :
“At-tahiyyaatu lillah washalawaatu wat-thayyibat, assalamu ‘alan – nabiyyi warrahmatullahi wabarakaatuh, assalaamu ‘alaiynaa wa’alaa ‘ibaadil-llahis-shaalihiin, asyhadu alaa ilaaha illallah, asyhadu anna muhamaddan ‘abduhu warasuuluh”.
“Artinya : Segala penghormatan bagi Allah, shalawat dan kebaikan serta keselamatan atas Nabi [1] dan rahmat Allah serta berkat-Nya. Keselamatan atas kita dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba dan rasul-Nya”.

Takbir Intiqal

Intiqal artinya perpindahan, takbir intiqal berarti takbir yang diucapkan pada saat berpindah dari satu posisi ke posisi lainnya di dalam shalat, misalnya dari berdiri ke ruku’, dari ruku’ ke sujud.
Pendapat yang shahih di kalangan ulama adalah disyariatkannya takbir ini berdasarkan beberapa hadits shahih yang menetapkannya, di antaranya:
Dari Abu Hurairah bahwa apabila Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam berdiri shalat beliau bertakbir ketika berdiri, kemudian bertakbir ketika ruku’, kemudian mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah’ ketika mengangkat tulang sulbinya dari ruku’, kemudian mengucapkan pada saat berdiri, ‘Rabbana walakal hamdu’, kemudian bertakbir ketika turun untuk sujud, kemudian bertakbir ketika bangkit dari sujud, kemudian bertakbir ketika sujud, kemudian bertakbir ketika mengangkat kepala dari sujud, kemudian beliau melakukan hal itu dalam seluruh shalatnya sampai selesai. Beliau juga bertakbir ketika bangkit dari dua rakaat setelah duduk. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari Mutharrif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir berkata, “Aku shalat di belakang Ali bin Abu Thalib bersama Imran bin Hushain, jika dia sujud dia bertakbir, jika dia mengangkat kepalanya dia bertakbir, jika dia bangkit dari dua rakaat dia bertakbir. Selesai shalat Imran memegang tanganku, dia berkata, “Orang ini telah mengingatkanku dengan shalat Muhammad saw.” Atau dia berkata, “Orang ini telah shalat bersama kami dengan shalat Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

sumber : ini

Sujud Sahwi

Sujud sahwi adalah dua kali sujud yang dilakukan orang shalat untuk menambal kekurangsempurnaan shalatnya lantaran terkena lupa. Sebab kelupaan ada tiga; kelebihan, kekurangan dan keraguan.
Kelebihan (tambah) : Jika yang shalat sengaja menambahkan berdiri, duduk, ruku’ atau sujud, batal-lah shalatnya.

Jika ia lupa akan kelebihannya dan baru sadar ketika sudah selesai, maka ia wajib sujud sahwi. Jika sadarnya itu terjadi di tengah-tengah shalat, hendaklah ia kembali ke shalatnya lalu sujud sahwi.
Contohnya, jika ia lupa shalat Zuhur lima raka’at dan baru ingat sedang tasyahud, hendaklah ia sujud sahwi dan salam. Jika ingatnya itu di tengah-tengah raka’at kelima, hendaklah langsung duduk tasyahud dan salam. setelah itu sujud sahwi dan salam.

Hukum Sholat Berjamaah

Menasehati kaum muslimin dan mengingkari kemungkaran mereka adalah termasuk kewajiban yang utama, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Artinya : Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh yang ma’ruf dan melarang yang mungkar” [At-Taubah : 71]

Mengepalkan Tangan Saat Berdiri Setelah Sujud

Sepanjang pemeriksaan kami, ada dua hadits yang menyebutkan tentang hal ini :
1. Hadits ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma :
“Sesungguhnya Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam jika beliau (hendak) berdiri dalam sholatnya, beliau meletakkan kedua tangannya di atas bumi sebagaimana yang dilakukan oleh al-‘ajin (orang yang melakukan ‘ajn)”.
Hadits ini disebutkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Talkhish Al-Habir (1/466) dan An-Nawawy dalam Al-Majmu’ (3/421).
Berkata Ibnu Ash-Sholah dalam komentar beliau terhadap Al-Wasith –sebagaimana dalam At-Talkhis- : “Hadits ini tidak shohih dan tidak dikenal serta tidak boleh berhujjah dengannya”.

Berkata An-Nawawy : “(Ini) hadits lemah atau batil, tidak ada asalnya”. Baca entri selengkapnya »
Filed under: Mengepalkan Kedua Tangan Sebagai Tumpuan Saat Hendak Berdiri Dari Sujud , ,

Pendapat Posisi Jari Telunjuk Saat Tasyahud

Para ulama berbeda pendapat dalam masalah mengerak-gerakkan jari telunjuk ketika tasyahud dan perbedaan tersebut terdiri dari tiga pendapat :
  • Pertama : Tidak digerak-gerakkan. Ini merupakan pendapat Abu Hanifah dan pendapat yang paling kuat dikalangan orang-orang Syafiiyyah dan Hambaliyah dan ini juga merupakan pendapat Ibnu Hazm.
  • Kedua : Digerak-gerakkan. Dan ini merupakan pendapat yang kuat dikalangan orang-orang Malikiyyah dan disebutkan oleh Al-Qodhi Abu Ya’la dari kalangan Hambaliyah dan pendapat sebagian orang-orang Hanafiyyah dan Syafiiyyah.
  • Ketiga : Ada yang mengkompromikan antara dua hadits di atas. Syaikh Ibnu Utsaimin -rahimahullahu ta’ala- dalam Syarah Zaad Al-Mustaqni’ mengatakan bahwa digerak-gerakkan apabila dalam keadaan berdoa, kalau tidak dalam keadaan berdoa tidak digerak-gerakkan. Dan Syaikh Al-Albany -rahimahullahu ta’ala- dalam Tamamul Minnah mengisyaratkan cara kompromi lain yaitu kadang digerakkan kadang tidak.

Dzikir Dalam Sholat

Dari Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz kepada seluruh orang yang melihat tulisan ini dari kalangan kaum muslimin
“Merupakan dari perbuatan sunnah, seorang muslim mengucapkan setelah setiap shalat fardu membaca  astaghfirullahuASTAGHFIRULLAH tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan:
dzikir01
ALLAHUMMA ANTAS SALAAM WA MINKAS SALAAM TABAARAKTA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR, WALAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH
dzikir02
LAA ILAAHA ILLALLAHU, WALAA NA’BUDU ILLA IYYAHU, LAHUN NI’MATU WALAHUL FADHLU WALAHUTS TSANAA-UL HASAN, LAA ILAAHA ILLALLAHU, MUKHLISHIINA LAHUDDINA WALAU KARIHAL KAAFIRUUN, ALLAHUMMA LAA MAA NI’A LIMAA A’THOITA, WA LAA MU’TIYA LIMAA MANA’TA, WALAA YANFA’  DZAL JADDI MINKAL JADDU.

Pendapat Duduk Dalam Sholat

Pendapat Pertama

Yaitu pendapat Imam Hanafi dan yang sepaham dengannya, bahwa duduk dalam sholat adalah mutlak iftirasy, baik duduk di antara dua sujud, tasyahud awal, maupun tasyahud akhir
Pendapatnya ini berdalil dengan beberapa hadits, diantaranya yaitu:
Perkataan Aisyah, istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
”Beliau Rasulullah mengucapkan tahiyyat pada setiap dua rekaat/rekaat kedua, saat itu beliau hamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya.” (Shahih Muslim no. 498).
Perkataan Wail bin Hujr
”Aku menyaksikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika duduk dalam shalat; beliau hamparkan telapak kaki kirinya dan menegakkan telapak kaki kanannya.” (Ibnu Khuzaimah no.691, Al-Baihaqi no.72, Ahmad no.316), Al-Thabrani no.33). Dalam riwayat Tirmidzi dengan lafal: ”Tatkala duduk tasyahud beliau hamparkan kaki kirinya dan tangan kirinya diletakan pada pahanya sementara itu kaki kanannya ditegakkannya.” (Sunan Tirmidzi no.292).
Hadit-hadits tersebut, dan hadits lain yang senada, menunjukkan disebutkannya duduk iftirasy baik waktu tasyahud maupun bukan.

Pendapat Kedua
Yaitu pendapat Imam Hanafi dan yang sepaham dengannya, bahwa duduk dalam sholat adalah mutlak iftirasy, baik duduk di antara dua sujud, tasyahud awal, maupun tasyahud akhir
Pendapatnya ini berdalil dengan beberapa hadits, diantaranya yaitu:
Perkataan Aisyah, istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
”Beliau Rasulullah mengucapkan tahiyyat pada setiap dua rekaat/rekaat kedua, saat itu beliau hamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya.” (Shahih Muslim no. 498).
Perkataan Wail bin Hujr
”Aku menyaksikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika duduk dalam shalat; beliau hamparkan telapak kaki kirinya dan menegakkan telapak kaki kanannya.” (Ibnu Khuzaimah no.691, Al-Baihaqi no.72, Ahmad no.316), Al-Thabrani no.33). Dalam riwayat Tirmidzi dengan lafal: ”Tatkala duduk tasyahud beliau hamparkan kaki kirinya dan tangan kirinya diletakan pada pahanya sementara itu kaki kanannya ditegakkannya.” (Sunan Tirmidzi no.292).
Hadit-hadits tersebut, dan hadits lain yang senada, menunjukkan disebutkannya duduk iftirasy baik waktu tasyahud maupun bukan.


Pendapat Ketiga

endapat Imam Ahmad dan yang sepaham. bahwa shalat yang memiliki satu tasyahud dengan yang memiliki dua tasyahud cara duduknya berbeda. Shalat yang memiliki satu tasyahud, duduk akhirnya sama dengan cara duduk di antara dua sujud, yakni iftirasy. Sementara bila shalatnya memiliki dua tasyahud, maka tasyahud awal dengan cara iftirasy, sedangkan yang kedua dengan cara tawaruk. Ini merupakan pendapat yang masyur dari Imam Ahmad. (Fathul Bari, Ibnu Rajab al-Hambali V/164).
Pendapat Hambali. ”Tidak boleh duduk tawaruk kecuali dalam shalat yang mempunyai dua tasyahud, duduk tawaruk dilakukan pada tasyahud yang akhir.” (Zadul Mustaqni’ Ahmad bin Hambal)
Dalilnya adalah hadits Aisyah radhiallahu ‘anha yang mengisahkan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai shalat dengan takbir dan membaca dengan ‘alhamdulillahi rabbil ‘alamin’. Bila beliau rukuk, beliau tidak menegakkan kepalanya dan tidak pula menundukkannya, namun antara keduanya. Bila beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, beliau tidak langsung sujud hingga tegak lurus. Apabila beliau bangun dari sujud, beliau tidak langsung sujud lagi hingga duduk sempurna. Serta tiap dua rekaat, beliau mengucapkan tahiyat dan duduk iftirasy.” (HR. Muslim)
Jadi pendapat yang rajih (kuat), wallahu a’lam bish shawab, adalah tahiyat akhir untuk sholat yang memiliki satu tasyahud dilakukan dengan iftirasy.

Pendapat Keempat

Ini adalah pendapat Imam Syafi’i dan yang sepaham. Mereka berpandangan bahwa duduk yang bukan duduk akhir adalah iftirasy, sedangkan duduk yang dilakukan pada tasyahud akhir dengan tawaruk. Tidak dibedakan antara shalat yang memiliki dua tasyahud ataupun satu tasyahud.
Syafi’i berpandangan bahwa asal duduk dalam shalat adalah tawaruk. Dikecualikan sebagaimana perkataan Muzani bahwa Syafi’i berkata, ”Duduk pada rekaat kedua di atas kanannya.” (Al-Hawi al-Kabir hal.171).
Ibnu Rusyd mengambarkan pandangan syafi’i, ”Pada tasyahud awal mereka mengikuti madzab Hambali sementara pada tasyahud akhir mengikuti madzab Maliki.” (Bidayatul Mujtahid hal.261).
Hadits dari Muhammad bin Amr bin Ath’.
Ia pernah duduk bersama sepuluh orang sahabat. Kami membincangkan shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba Abu Humaid al-Sa’idi berkata, ”Dibanding kalian aku lebih hafal tentang shalat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Aku pernah melihat beliau apabila bertakbir dijadikannya kedua tangannya berhadapan dengan kedua pundaknya. Apabila rukuk, beliau letakkan kedua tangannya di kedua lututnya, kemudian beliau meluruskan punggungnya. Bila mengangkat kepalanya (dari ruku), beliau berdiri lurus (i’tidal) sehingga kembali setiap tulang belakang ke tempatnya. Kemudian apabila sujud, beliau letakkan kedua tangannya tanpa menghamparkan maupun menggenggam, sementara ujung-ujung jarinya kedua kakinya dihadapkan ke kiblat. Apabila duduk pada dua rekaat (rekaat kedua), beliau duduk di atas (hamparan) kaki kirinya dengan menegakkan kaki kanannya (duduk iftirasy). Sementara apabila duduk pada rekaat akhir, beliau majukan kaki kirinya dengan menegakkan kaki kanannya dan beliau duduk di tempatnya (di lantai alias duduk tawaruk).” (Shahih al-Bukhari no.828).
Hadits tersebut ada yang menggunakan lafal lain :
Dalam riwayat Abdul Fadhi Abdul Hamid bin Ja’far al-Anshari al-Ausi disebutkan,
”Hingga pada saat sajdah yang diikuti dengan salam”.
Sementara pada riwayat Ibnu Hibban,
”(Pada rekaat) yang menjadi penutup shalat beliau mengeluarkan kaki kiri dan duduk dengan tawaruk pada sisi kirinya.” (Fathul Bari II/360).
Sementara itu dalam Shahih Ibni Khuzaimah (I/587). Sunan al-Tirmidzi no.304, dan Musnad Ahmad no.23088 hadits tersebut dicatat dengan redaksi:
“Hingga rekaat yang padanya selesailah shalat.”
Lain lagi dalam Sunan al-Nasai no.1262,
“Adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika pada dua rekaat yang padanya berakhirlah shalat.”
Kiranya menurut pendapat keempat ini, yaitu mereka berpandangan bahwa duduk yang bukan duduk akhir adalah iftirasy, sedangkan duduk yang dilakukan pada tasyahud akhir dengan tawaruk. Tidak dibedakan antara shalat yang memiliki dua tasyahud ataupun satu tasyahud. Kesimpulan ini juga pernah diajukan oleh Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat setelah melakukan penelitian yang cukup dalam dan lama. Sebelumnya hal ini sudah ditegaskan oleh Abul Ula Mubarakfuri, ”…Pendapat yang menjadi pandangan Imam Syafi’i dan yang sepaham mempunyai nash yang jelas dan tegas. Inilah madzhab yang kuat.” (Tuhfatul Ahwadzi II/155).
Berbeda dengan pendapat dari pihak yang condong kepada pandangan Hambali. Bahwa menurut mereka, hadits Abu Humaid di atas khusus untuk shalat yang mempunyai dua tasyahud seperti shalat yang empat atau yang tiga rekaat, karena susunan haditsnya memang menunjukkan seperti itu. Susunan ini secara tekstual mengkhususkan bahwa duduk tawaruk hanya ada pada tasyahud yang kedua.
Jawabannya: Sebenarnya yang dipersoalkan adalah shalatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan masalah empat rekaatnya. Kita coba urutkan hadits Abu Humaid di muka:
Pertama: Berkata Muhammad bin Amr bin Atha’, ”Kami memperbincangkan shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam”. Ini menunjukkan bahwa para sahabat sebanyak sepuluh orang bersama Muhammad bin Amr bin Atha’ tengah membahas sifat shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kedua: Berkata Abu Humaid al-Sa’di mengatakan secara umum kepada sahabat-sahabat lainnya bahwa dia paling tahu tentang sifat shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian menjelaskan tanpa ,mengkhusukan shalat yang 2, 3, atau 4 rekaat.
Ketiga: Di antara al-Sa’idi ialah: mengangkat kedua tangan, rukuk, i’tidal, dan sujud. Apakah semua sifat shalat tersebut khusus untuk shalat yang empat rekaat?
Kemudian hadits Abdullah bin Mas’ud yang dicatat oleh Ibnu Khuzaimah dalam Shahihahnya no.670 memperkuat hadits Abu Humaid tersebut.
Dipertegas dan diperkuat dengan hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda, ”Jika engkau duduk di pertengahan shalat bersikaplah tentang (thuma’ninah) dan hamparkan paha kirimu (duduk iftirasy), lalu lakukanlah tasyahud.” (Sunan Abu Dawud no.802, menurut Al-Albani sanadnya hasan, dalam Ashlu Shafatis Shalah, Al-Albani: III/831-832).
Abu Humaid membedakan antara duduk di akhir shalat dengan duduk yang bukan di akhiri shalat. Tatkala beliau menjelaskan tentang duduk yang bukan akhir shalat, beliau menyebutnya dengan lafal ”Jika duduk pada rekaat kedua beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanan (duduk iftirasy)”. Lafal ini menunjukan bahwa duduk iftirasy dilakukan dipertengahan shalat, bukan akhir shalat. Yang dimaksud ”arrak’atain” bukan ”dua rekaat”, tetapi ”rekaat yang bukan akhir shalat” alias rekaat kedua. Jadi hadits ini menjelaskan bahwa duduk iftirasy dilakukan dipertengahan shalat. Sedangkan lafal hadits Abu Humaid ”dan jika beliau duduk pada rekaat terakhir”, dengan berbagai lafalnya merupakan nash yang bersifat manthuq sharih (penunjukan lafal yang sesuai pada ucapannya); hal ini lebih didahulukan daripada mafhum. Hadits Aisyah, Ibnu Hujr, Ibnu Zubair tentang duduk iftirasy adalah umum sebagaimana hadits Ibnu Umar tentang tawaruk; tidak disebutkan apakah pada pertengahan shalat ataukah diakhirnya. Karena itu hadits yang umum (mutlak) tersebut dibawa kepada yang muqattad (mengikat khusus), pada hadits Abu Humaid dimuka.
Perlu diingat pula bahwa shalat yang dimaksud satu tidak hanya yang dua rekaat, dalam shalat witir ada satu, tiga rekaat. Ada juga empat rekaat dan lima rekaat dengan satu tasyahud. Apakah kiranya ada hadits yang menjelaskan tentang duduk selain dua re kaat? Pemahaman Imam Syafi’i di muka memecahkan masalah ini. Tetapi ada yang menarik dari ungkapan Imam Nawawi, dari madzhab Syafi’i, ”Seandainya seorang ketika pada posisi duduk, kapanpun, dengan iftirasy, tawaruk, bersila, iq’a, atau bahkan selonjor tetaplah sah shalatnya meskipun itu menyelisihi.” (Syarh Shahih Muslim, hal.438). Wallahu a’lam.


Dikutip dari: ibnuramadan.wordpress.com dari: Majalah Fatawa Vol.IV/No.11/Dzulqa’dah 1429, dengan beberapa perubahan redaksi.

Sabtu, 16 April 2011

Doa Sehari-hari

Do'a - do'a ini disusun berurutan berdasarkan kejadian yang kita alami sejak bangun tidur pada pagi hari sampai tidur kembali pada malam harinya. Do'a disini tanpa ada do'a yang berhubungan dengan ibadah karena akan disajikan di halaman do'a seputar ibadah
1. Do'a Ketika Bangun Tidur
"Alhamdu lillahil-ladzi ahyaanaa ba'da maa amaatana wailaihin - nusyuur" artinya : "Segala Puji bagi Allah yang menghidupkan kami sesudah mati/tidur kami, dan kepada-Nya kami kembali"
Do'a Ketika Mimpi Baik
"Alhamdulillahil-ladzii qadlaa haajati" Artinya : "Segala puji bagi Allah yang telah memberi hajatku"
Do'a Ketika Mimpi Buruk
"Allahumma inni a''uuzu bika min 'amalisysyaithaani wa sayyiaatil ahlaami" Artinya : "Yaa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dari mimpi-mimpi yang buruk"

2. Do'a Sebelum Masuk WC
"Bismillahi, Allaahhumma innii a'uudzu bika Minal khubutsi wal khabaaitsi"Artinya : "Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan para setan"
Do'a Setelah keluar WC
"Alhamdu lillahil-ladzii adz-haba maa yu'dziannii wa abqaa fiyya maa tanfa'unii" Artinya : "Segala Puji bagi Allah yang telah menghilangkan apa yang menyakitkan aku dan menyisakan apa yang bermanfaat bagiku."
3. Do'a Hendak Berpakaian
"Bismillahari rahmaanir rahim. Allaahumma inni as-asluka min khairihi wa khairi maa huwalahu wa a'uudzu bika min syarrihi wa syarri maa humalahu" Artinya : "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yaa Allah, aku memohon kepada-Mu dari kebaikan pakaian ini, dan kebaikan sesuatu yang ada dipakaian ini. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan
4. Do'a Ketika bercermin
"Al hamdulillaahil ladzi sawwaa khalqi fa'adda=lahu wa karramahu shurata wajhi fa nahaa wa ja'alani minal muslimin" Artinya : "Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadiaanku dan memperindah dan memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan menjadikan aku muslim"
5. Do'a Sebelum Makan
"Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar"Artinya : "Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka"
6. Do'a Sesudah Makan
"Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja'alanaa muslimiin" Artinya : "Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami memeluk agama islam"
7. Do'a Keluar Rumah
"Bismillahi tawakkaltu 'alallah wa laa haula walaa quwwata illaa billaahi" Artinya : "Dengan nama Allah aku berserah diri kepada-Nya, dan tiada upaya kecuali dengan pertolongan Allah"
8. Do'a Berpergiaan
"Allahumma hawwin 'alainaa safaranaa hadzaa wathwi annaa bu'dahuu, Allahumma antashshaahibu fis-safari wal khaliifatu fil ahli"Artinya : "Ya Allah, mudahkanlah kami berpergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam berpergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga"
9. Do'a Naik Kendaraan Darat
"Subhaanal ladzi sakhkhara lanaa haadzaa wamaa kunnaa lahu muqrinina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuuna" Artinya : "Maha suci Tuhan yang memudahkan ini kendaraan bagi kami, sedangkan kami tiba bisa memudahkan kepada-Nya, dan kepada Allah kami kembali"
10. Do'a Naik Kendaraan Laut
"Bismillaahi majraahaa wa mursaahaa innaa rabbi laghafuurur rahimu" Artinya : "Dengan nama Allah, yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh, sesungguhnya Tuhanku Pemaaf lagi Pengasih"
11. Tiba ditempat Tujuan
"Al hamdulillaahil ladzi salamani walladzi aawani wal ladzi jama'asy syamla bi" Artinya : "Segala puji bagi Allah, yang telah menyelamatkan akau dan yang telah melindungiku dan yang mengumpulkankanku dengan keluargaku"
12. Do'a Hendak Masuk Rumah
"Allaahumma inni as-aluka khairal-muulaji wa khairal mukhroji bismillahi walajnaa wa bismillahi kharajnaa wa-alallaahi rabbina tawak-kalnaa" Artinya : "Yaa Allah, aku minta kepada-Mu baiknya runah yang kumasuki dan rumah yang kutinggalkan. Dengan nama Allah kami masuk rumah, dengan nama Allah aku keluar rumah, serta kepada-Nya aku berserah diri"
13. Do'a Melepas Pakaian
"Bismillaahiiladzi laa illaaha ilallahuu" Artinya : "Dengan nama Allah yang tiada tuhan selain-Nya"
14. Do'a Sebelum Tidur.
"Bismikallaahumma ahyaa wa amuut" Artinya : "Dengan nama-Mu yaa Allah, hidupku dan matiku"

Do'a Seputar Ibadah
Disini do'a-do'a yang kami himpun adalah do'a-do'a sepurtar ibadah anda.
1. Do'a-do'a berwudhu
a. Do'a sebelum wudhu
"" Artinya : "Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan setan-setan, dan aku berlindung kepada-Mu dari kehadiran mereka"

b. Do'a membasuh telapak tangan
"" Artinya : "Yaa Allah, aku memohon kepada-Mu keberuntungan dan keberkatan, dan aku berlindung kepada-Mu dari kesialan dan kebinasaan"

c. Do'a berkumur
"" Artinya : "Yaa Allah, tolonglah aku sehingga aku bisa membaca kitab-Mu (Al Qur'an) dan bisa banyak mengingat-Mu, teguhkanlan aku dengan kata-kata yang kukuh di dunia dan di akhirat"

d. Do'a membasuh muka
"" Artinya : "Yaa Allah, cerahkanlah wajahku dengan cahaya-Mu pada hari ketika Engkau mencerahkan wajah-wajah para wali-Mu, dan janganlah hitamkan wajahku pada hari ketika Engkau menghitamkan wajah-wajah para musuh-Mu"

e. Do'a ketika membasuh tangan kanan
"" Artinya : "Yaa Allah, berikanlah catatan amalku pada tangan kananku dan hisablah aku dengan ringan"

f. Do'a ketika membasuh tangan kiri
"" Artinya : "Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari diberi catatan amal pada tangan kiriku atau belakang punggungku."

g. Do'a ketika mengusap kepala
"" Artinya : "Yaa Allah, lindungilah aku dengan rahmat-Mu, turunkanlah kepadaku keberkatan-Mu, dan tempatkanlah aku dibawah lindungan arasy-Mu pada hari ketika tiada naungan kecuali naungan-Mu. Yaa Allah haramkanlah rambut dan dagingku dari neraka"

h. Do'a ketika mengusap telinga
"" Artinya : "Yaa Allah, jadikanlah aku diantara mereka (orang) yang mendengarkan perkataan dan mengikuti yang terbaik. Ya Allah mampukanlah aku mendengar seruan para penyeru surga dan bersama para saleh di surga"

i. Do'a mencuci kaki kanan
"" Artinya : "Yaa Allah, kukuhkanlah kakiku dijalan yang lurus bersama-sama dengan kaki hamba-hamba-Mu yang saleh"

j. Do'a mencuci kaki kiri
k. Do'a sesudah wudhu
"Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syarika lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu warasuuluhu. Allaahummaj'alni minattawwaabina. waj'alni minal mutathahirina wajalni min'ibadikash shaalihina" Artinya : "Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlan aku orang yang ahli taubat dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang shaleh"
2.
3. Do'a-doa Shalat
a. Do'a setelah mendengar Adzan
"Allaahumma rabba haadzihid da'watit taammati wash shalaatil qaaimati aati Muhammadanil wa shilata walfadhilata wab'ats hu maqaamam mahmuudanil ladzi wa'adtahu" Artinya : "Yaa Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan ini, berikanlah dengan limpah karunia-Mu kepada Nabi Muhammad kedudukan dan keutamaan (paling tinggi) dan limpahkanlah kepadanya tempat yang terpuji yang telah engkau janjikan"(H.R. Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah)

b. Do'a pergi ke Masjid
"Allaahummaj'al fi qalbi nuuran wa fi lisaani nuuran waj'al fi sam'i nuuran waj'al fi bashari nuuran waj'al min khalfi nuuran wa min amaami nuuran waj'al min fauqihi nuuran wa min tahti nuuran. Allaahumma a'thini nuuran" Artinya : "Yaa Allah, jadikanlah dalam nur, dalam lisanku nur, jadikanlah dalam pendengaranku nur,dan dalam penglihatanku nur. Jadikanlah dari belakangku dan dari depanku nur. Jadikanlah dari atasku dan dari bawahku nur. Yaa Allah berilah aku nur tersebut"

c. Do'a masuk Masjid
"Allaahummaftah li abwaaba rahmatika" Artinya : "Yaa Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu."

d. Do'a Keluar Masjid
"Allaahumma inni as aluka ,im fadhlika" Artinya : "Yaa Allah aku memohon kepada-Mu karunia-Mu"

e. Do'a sebelum shalat
"Rabbi a'udzubika min hamazaatisy syayaathini wa a'udzubika rabbi ay yahdhurun" Artinya : "Yaa, Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan setan dan aku berlindung kepada-Mu dari kedatangan mereka"

f. Do'a Sujud terakhir sebelum salam
"Allahumma innaa na'uudzubika min adzaabil qabri wama 'uudan bika min fitnatil-dajjaali, wana'uudzubika min ditnatilmahyaa wal mamaati. Allahumma innaa na'uudzubika minal ma'tsami wal maghrami" Artinya : "Yaa Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada Engkau dari adzab kubur dan kami berlindung kepada Engkau dari gangguan dajjal, dan kami berlindung kepada Engkau dari tipu daya hidup dan kematian. Yaa Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada Engkau dari berbagai sumber dosa dan kesukaran hidup"

4. Do'a-do'a Ibadah haji
a. Masuk kota Mekkah
"Allaahuma hadzaa haramuka wa amnuka faharrim lahmi wadami wa sya'ri wa basyari 'alannari, wa aaminni min 'adzabika yauma tab'atsu 'ibaadaka waj'alni min auliyaa'ika wa ahli tha'aatika" Artinya : "Yaa Allah, kota ini adalah tanah haram-Mu dan tempat yang aman. maka hidarkan daging, darah, rambut, kuku, bulu dan kulitku dari neraka. Amankanlah aku dari siksa-Mu. Masukanlah aku kedalam golongan wali-Mu dan ahli taat pada-Mu"
b. Masuk Masjidil Haram
c. Ketika melihat Kabah

5. Dzikir Penghapus Dosa
Barangsiapa membaca

Subhaanallaahi wabihamdihi
Artinya:
‘Maha Suci Allah dan aku memujiNya.’
…seratus kali dalam sehari, maka kesalahannya dihapus sekalipun seperti buih air laut.’ (HR. Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2071)
Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: ‘Barangsiapa membaca di waktu pagi dan sore:

Subhaanallaahi wabihamdihi
Artinya:
‘Maha Suci Allah dan aku memujiNya.’ …seratus kali, maka tidak ada seseorang yang akan datang pada hari Kiamat yang lebih baik daripada pahala yang dibawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dibacanya atau lebih banyak.’ (HR. Muslim 4/2071)
Dzikir yang Sangat Besar Pahalanya


Laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai in qadiir (100x)

Artinya:
Tiada Ilah (Tuhan) melainkan Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu (Dibaca 100x).

Dasar Hadits:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: "Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa membaca laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai in qadiir seratus kali dalam sehari, dia seperti halnya membebaskan 10 budak dan ditetapkan baginya 100 kebaikan dan dihapuskan baginya 100 kesalahan dan dia terpelihara dari godaan setan sampai sore. Tidak seorangpun kelak pada hari kiamat datang lebih mulia daripadanya kecuali orang yang melakukan amal lebih banyak darinya."" (HR Bukhari)
Dari Abu Ayyub Al-Ansari r.a., dari Rasulullah saw. bersabda: ‘Barangsiapa yang membaca:


Laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai in qadiir (10x)

Artinya:
‘Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian, Dia lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.’ …sepuluh kali, maka dia seperti orang yang memerdekakan empat orang dari keturunan Ismail.. (HR. Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2071 dengan lafal yang sama)
Doa atas kehancuran musuh

‘Ya Allah, yang menurunkan Kitab Suci, yang menghisab perbuatan manusia dengan cepat. Ya Allah, cerai beraikanlah golongan musuh dan goncanglah mereka.' (HR. Muslim 3/1362) (CP; FB Saudara Semuslim)

Istri adalah Sahabat

Persahabatan merupakan salah satu penampakan naluri manusia. Kepada sahabat, seseorang merasa sederajat. Satu dan yang lainnya tidak merasa lebih tinggi. Seseorang akan merasa nyaman hidupnya dengan kehadiran sahabat di sisinya. Mereka mendapatkan perhatian dan kasih sayang terpercaya tanpa pamrih. Mereka dapat saling berkeluh kesah berbagi rasa. Baik suka maupun duka. Seorang sahabat tidak akan berat meluangkan waktu untuk mendengarkan sahabatnya. Seorang akan merasa dihargai dengan kepercayaan sahabatnya. Mereka saling menerima apa adanya kekurangan dan kelebihan sahabatnya. Mereka akan berupaya agar sahabatnya selalu mendapat ridlo Allah SWT. Jika ada persoalan diantara mereka, akan diselesaikan dengan musyawarah. Tentu munsyawarah dengan komunikasi yang hangat, penuh ungkapan kasih.
Hubungan suami istri lebih dari pada persahabatn dua orang manusia. Suami telah menjadi sebelah sayap bagi istrinya. Isteri adalah sayap yang sebelahnya lagi. Suami isteri benar-benar menyatu seperti menyatunya warna kuning dan biru menjadi hijau.
Kepemimpinan suami dalam rumah tangga tak sama dengan kepemimpinan penguasa terhadap rakyatnya. Tak sama dengan kepemimpinan komandan perang terhadap pasukannya. Kepemimpinan suami bukan pengistimewaan komando dan fasilitas. Kepemimpinan suami adalah semata karena Allah telah memilih dan menunjuknya. Allah yang memberi mandat dengan kemampuan memimpin dan menafkahi isteri dan anak-anaknya. Rasulullah SAW, sebagai tauladan kita tak pernah sekalipun berlaku kasar kepada istri dan anaknya. Beliau mengasihi dan menyayangi mereka dengan tulus dan penuh kelembutan. Beliau adalah orang yang paling baik kepada istri dan anaknya. “Khairukum khairukum li ahlih wa ana khirukum li ahlii” (HR. Ibn Hibban).
Pelayanan isteri terhadap suami bukanlah penghambaan dan penghinaan. Tapi relasi yang akrab, penuh kehangatan, saling mengerti, dan berusaha sebaik mungkin mendampingi suami. Keduanya hidup sebagai sahabat. Saling menyayangi, mengasihi dan membutuhkan, member dan menerima sebatas apa yang telah ditetapkan Allah atas keduanya.
Sahabat sejati tak rela suaminya salah melangkah. Tak rela suami tersentuh api neraka kelak. Jika suami melakukan kesalahan atau kelalaian, maka dengan penuh rasa hormat dan cinta isteri akan mengingatkannya. Dengan nama Allah isteri tidak akan rela suami melakukan dosa hingga mendapat murkaNya.
Begitu pula jika isteri melakukan kesalahan, maka dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang sayang suami harus membimbing dan mengarahkannya. Suami tidak serta marah, menghujat, mencela, memojokkan, menghina apalagi member sanksi.
Tunduk kepada Allah dan segala aturanNya. Inilah yang melahirkan kompetensi insan sejoli. Yang saling mengasah kemapuan dan mengeliminasi kelemahan. Keduanya akan menjadi mutiara umat, yang tak hanya handal dalam menyelesaikan urusan pribadi dan keluarga, namun juga kompeten menyelesaikan persoalan umat. Suami isteri bahu membahu dan berjuang bersama untuk dapat bergandengan tangan, masuk ke dalam Surga Allah SWT.
Be Smart!
Wahai para istri, tugas berat seorang fulltimer wife memang tidak ringan. Karena bersama dengan jabatan seorang istri, melekat juga jabatan sebagai ibu, sebagai hamba Allah dan sebagai anggota masyarakat. Semuanya menuntut kerja keras dan tidak bisa diabaikan satupun. Ada hak suami, hak anak-anak dan hak masyarakat. Semuanya wajib dipenuhi dalam rangka memenuhi misi hidup sebagai hamba Allah SWT. Tak mungkin menjadi pekerja parttimer sebagai istri. Dibatasi antara pukul 22.00-02.00, misalnya. Mungkinkah? Sisanya terbagi menjadi tukang masak saja pada pagi hingga siang hari, kemudian terjun ke masyarakat seraya melepas keistriannya. Ini berbahaya.
Istri mesti smart (cerdas). Mengatasi keterbatasan dengan cerdas. Merubah kendala menjadi potensi, mengubah pesimisme menjadi optimisme, mengubah tantangan menjadi peluang. Menjalankan semua peran dengan penuh semangat iman. Mengatur waktu dengan sangat hati-hati. Tak sedikitpun dibiarkan untuk mnentang aturan Allah, mengabaikan hak suami, hak anak, atau hak siapapun yang merupakan kewajibannya.
Smart bukan sekedar diukur dari angka terbaik yang diperolehnya dari lembar ujian akademik. Bukan cuma di kampus atau di sekolah. Smart yang dimaksud di sini adalah kemampuan untuk menjadi problem solver bagi setiap persoalan. Baik persoalan yang menimpa dirinya, suami, anak atau umatnya. Hinga suami dan anak tak pernah merasa kehilangan hak atas istri dan ibunya, sesibuk apapun istri. Jika tidak smart, akan sulit bagi istri menyempurnakan perannya.
Smart tetap mesti dilandasi semangat iman. Sehingga kita tak pernah merasa berat menunaikan setiap kewajiban. Dengan semangat iman, energi dapat dikelola secara tepat, sejalan dengan aturan Allah. Bukan berdasarkan selera yang muncul karena ambisi pribadi.
Biduk rumah tangga akan mengarungi lautan dunia. Merajut bekal menuju kehidupan setelah maut. Nahkoda takkan bisa bekerja sempurna tanpa awak yang sigap, cekatan dan membantu nahkoda. Bersama-sama menghadapi terpaan ombak bahkan badai. Mengatur perbekalan agar cukup hingga tiba dipelabuhan, dan mencarinya kembali sebelum habis. Inilah sinergi yang manis dalam rumah, biduk kecil di tengah samudera. Bagaimana nahkoda dapat berkonsentrasi menghindar menabrak karang jika jiwanya tidak tentram. Beban kecemasan tak terhiburkan, beban kebimbangan tak tertunjuki.
Penanggung jawab rumah, penentram jiwa, sekaligus mitra setia dalam suka dan duka. Inilah istri, dengan kasih sayang penuh kemesraan merajut solusi dan solusi dalam setiap percikan kesulitan yang menerpa. Tak sepatah katapun ia relakan melukai suami. Namun tak berarti ia berdiam diri dengan kekeliruan suami. Nasehat bijak disampaikan dengan hati-hati agar tak membangkitkan amarah, melunturkan kasih sayang. Menasehati tanpa menghakimi, membantu tanpa meremehkan, member masukan tanpa menggurui.
Rumah yang tertib, suasana sinergi menyelimuti. Saling asah, asih dan asuh, hingga setiap terpaan riak ombak hingga deburan badai tak menggoyahkan biduk cinta ini, menyusur jalan menuju Surga.Insya Allah…
(Disarikan dari buku Family Guideline 2 dengan beberapa perubahan)

Rabu, 09 Maret 2011

Hukum Menikah Akibat Kecelakaan

Tanya : Ama ba’du…. langsung saja ust, ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan kepada ana tapi ana masih ragu jawabannya berikut pertanyaannya :
1. Apa hukum menikahi wanita sedangkan dia dalam keadaan hamil karna perzinaan yang dilakukan oleh keduanya sahkah pernikahan nya?
2. Hukum pernikahan dengan memakai wali hakim sedangkan wali nasabnya masih ada tetapi mereka tidak merestuinya, hanya kakak laki-laki wanita tersebut yang hadir akan tetapi kakaknya menyerahkan kepada wali hakim untuk perwalian adiknya, apakah pernikahan mereka sah ?
3. apakah talak tiga yang diucapkan dalam satu ucapan jatuh 3 atau 1? manakah pendapat yang rajih diantara pendapat para ulama?

Melarikan Diri Dari Malaikat Maut

Dengan menyamar sebagai manusia, malaikat maut si pencabut nyawa Nabi Sulaiman as yang sedang duduk-duduk bersama temannya. Sang malaikat menatap salah seorang di antara mereka dengan pandangan yang begitu tajam.
Hal itu menarik perhatian sebagian besar teman-teman Sulaiman. Setelah lelaki itu keluar majelis, mereka bertanya, “Siapakah orang tadi ya Nabiyullah? Kulihat dia terus-menerus memandangiku?” kata seorang teman Sulaiman.
“Dia itu malaikat Izrail pencabut nyawa,” katanya. Mendengar jawaban itu, lelaki yang bertanya itu hatinya menjadi kecut. Tubuhnya gemetar, keluar keringat dingin dari tubuhnya. Sia berpikir, tentu tidak lama lagi nyawanya akan dicabut dan meninggal.


Selasa, 08 Maret 2011

Pertama di Dunia , Proyek Tafsir Al-Quran Dengan Bahasa Isyarat

AMMAN (voa-islam.com): Sebuah Lembaga di Yordania yang mendukung pendidikan menghafal Al-Qur’an berupaya untuk membantu lebih banyak orang untuk belajar dan memahami makna Al-Qur’an melalui sebuah proyek baru yang unik.

Hukum Mengoreksi Para Penguasa Dari Atas Mimbar

Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Apakah mengoreksi para penguasa melalui mimbar termasuk manhaj para salaf (ulama terdahulu)? Bagaimana cara mereka menasehati para penguasa?

Hukum Penggerebekan dan Penghancuran Tempat Maksiat

Pertanyaan
Syaikh Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaili ditanya :Apakah kami diperbolehkan merubah kemungkaran dengan kekuatan tangan, seperti menghancurkan lokasi-lokasi pelacuran dan mabuk-mabukan, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin di Indonesia?

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Terhadap Maksiat Yang Tersebar Di Negeri Kaum Muslimin ?


Pertama : Dengan mengatakan kepada pelaku kemungkaran, ‘Tinggalkanlah kemungkaran ini’, dan berbicara dengannya serta memarahinya jika kondisi menuntut demikian.
Kedua : Jika ia tidak dapat melakukan hal tersebut maka hendaklah ia menyampaikan kepada para penguasa (waliyul amri).
Tahapan Ketiga : Pengubahan dengan hati
Jika ia tidak sanggup melakukan pengubahan terhadap kemungkaran degan tangan atau dengan lisan maka hendaknya ia megingkarinya dengan hati dan itu merupakan selemah-lemah keimanan. Pengingkaran dengan hati adalah dengan membenci kemungkaran itu dan membenci keberadaannya serta menginginkan agar ia tidak ada.

HUKUM MENINGGALKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR

Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Bagaimana hukumnya orang yang meninggalkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, padahal ia mampu melakukannya?


HUKUM MENGINGKARI KEMUNGKARAN BAGI PENGUASA


Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Ada sebagian orang yang tidak takut kecuali dengan kekerasan. Apa yang harus dilakukan terhadapnya?

Minggu, 23 Januari 2011

Satu Rahasia Mujarab Terkabulnya Doa Yang Justru Kita Lewatkan

:naikkuda:


Doa adalah senjata kaum muslimin, apa jadinya bila senjata itu tumpul dan tidak mempan. Bagaimana senjata itu sekarang begitu tumpul dirasakan bahkan seorang ulama pun yang memegangnya tidak terasa apa apa. Ada apa dibalik tidak terkabulnya doa Manusia sekarang ?. Anda akan heran bagaimana doa seseorang tidak dapat dikabulkan justru karena sesuatu hal yang sebenarnya menurut kita sepele. Apakah Itu?

Rabu, 19 Januari 2011

Cerita Walisongo

Umat Islam di Kota dan Kabupaten Malang kehadiran ulama besar dari Hadramaut Yaman, Pengasuh Rubath Tarim Hadramaut, Al-Habib Salim bin Abdullah As-syatiri. Pagi kemarin, Habib salim menyempatkan diri hadir di Pondok Pesantren Babul Khairat, Jalan Ngamarto Lawang, sekitar pukul 8.00 dalam rangka Haul ke 5 Habib Muhsin bin Umar Alattas, Pendiri Pondok tersebut, sedangkan pada pukul 18.00 WIB bertemu dengan umat Islam Kota Malang di Masjid Agung Jami Malang.


Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template